TEORI STIMULUS-RESPON, JOHN DOLLARD DAN NEAL E. MILLER


 Nurul Khikmah (19310410064)

Psikologi Kepribadian II

Dosen Pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., MA


       John Dollard lahir di Menasha, Wisconsin pada 29 Agustus 1900. Beliau menempuh pendidikan di Universitas Wisconsin dan mendapat gelar A. B. pada tahun 1922, pada tahun yang sama Dollard belajar di Universitas Chicago hingga memperoleh gelar A. M. pada tahun 1930 dan Ph. D dalam bidang sosiologi pada tahun 1931. Selama kurun waktu 1926 sampai 1929 beliau menjadi salah satu pembantu rektor Universitas Chicago. Sempat belajar di Jerman untuk beberapa tahun, Dollard kemudian menerima tugas penelitian di Institute of Human Relations di Universitas Yale pada 1932. Selanjutnya diangkat menjadi profesor Psikologi pada tahun 1952.

  Neal E. Miller dilahirkan di Milwaukee, Wisconsin pada tanggal 3 Agustus 1909. Gelar B. S. dari Universitas Washington diperoleh pada tahun 1931, gelar M. A. Dari Universitas Stanford pada 1932, dan Ph. D pada bidang psikologi dari universitas Yale pada tahun 1935. Sejak tahun 1932 sampai 1935 Miller menjadi asisten bidang psikologi di Institute of Human Relations dan antara tahun 1935 sampai 1936 mendapat beasiswa pendidikan analisis di Institut Psikoanalisis Wina.

       Selain karena bekerja sama dengan Dollard, Miller juga sangat terkenal di kalangan psikolog karena karya eksperimental dan teoritisnya tentang proses memperoleh dorongan-dorongan, hakikat perkuatan, dan penelitian tentang konflik. Penelitian awalnya semata bersifat behavioral, tetapi sejak tahun 1950-an, Miller mulai menaruh perhatian pada mekanisme fisiologis yang mendasari dorongan, perkuatan, serta gejala sejenisnya.

Teori Kepribadian Sosial Dollar dan Miller

Struktur Kepribadian

Dollard dan Miller menyerahkan tugas menentukan kebiasaan-kebiasaan khas masing-masing individu kepada peneliti lain. Sedangkan mereka sendiri lebih memusatkan bahasan mengenai proses belajar. Namun, keduanya menekankan bahwa segolongan kebiasaan yang penting bagi individu dihasilkan oleh stimulus verbal, baik dari individu itu sendiri maupun dariorang lain, dan responnya seringkali juga bersifat verbal.

Selain itu, Dollard dan Miller juga mempertimbangkan dorongan sekunder (secondary drive), seperti rasa takut, sebagai bagian dari kepribadian yang relatif stabil. Menurut mereka, dorongan primer (primary drive) dan hubungan S-R yang bersifat bawaan (innate) juga menyumbang struktur kepribadian, walaupun kurang penting dibandingkan habit dan dorongan sekunder, karena dorongan primer dan hubungan S-R bawaan ini menentukan taraf umum seseorang, bukan membuat seseorang menjadi unik

Dinamika Kepribadian

1. Motivasi -Dorongan (Motivation-Drives)

Dollard dan Miller juga mengemukakan bahwa bukan hanya dorongan sekunder, tapi hadiah atau penguat yang primer ternyata juga diganti dengan hadiah atau penguat sekunder, misalnya, senyum orang tua secara bijak terus menerus dihubungkan dengan aktivitas pemberian makanan, penggantian popok dan aktivitas pemberian kenyamanan lainnya. Senyum akan menjadi hadiah sekunder yang sangat kuat bagi bayi sampai dewasa.

2. Proses Belajar

Sebagian besar dorongan sekunder dipelajari melalui rasa takut dan anxiety. Untuk bisa blajar orang harus want something, notice something, do something, get something yang menjadi empat komponen utama belajar: drive, cue, response, reinforcement.

3. Proses Mental Yang Lebih Tinggi

4. Perkembangan Kepribadian

Perangkat Innate : Respon Sederhana dan Primary Process

Konteks Sosial

Situasi Pembelajaran

Tahap-Tahap Kritis Perkembangan


Referensi:

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

http://a11no4.wordpress.com/2010/03/21/teori-stimulus-respon-hull-dollard-miller/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI KEPRIBADIAN RAYMOND B CATTELL

TEORI SOSIAL LEARNING, WALTER MISCHEL DAN MARTIN SELIGMAN